Selasa, 16 Maret 2010

"tunggu apa lagi"

SUROBOYO DADI SEGORO….!!!
JOMBANG DADI BLUMBANG…!!!
NGANJUK DADI PUTHUK…!!!
KEDIRI DADI KALI…!!!
Ungkapan diatas sekilas sangat tidak masuk akal atau sesuatu yang mustahil yang tidak patut dipercaya atau gothak gathuk yang mathuk. Akan tetapi bila mencermati kerusakan hutan dan lahan khusunya di Jawa Timur, dengan data jumlah kerusakan hutan dan lahan sejumlah :
- Kerusakan di dalam kawasan : 1.566.912 Ha (terlampir)
- Kerusakan di luar kawasan : 838.593 Ha (terlampir)
Jumlah 2.405.505 Ha

Dengan jumlah kerusakan hutan dan lahan diatas, apabila dilakukan reboisasi dan penghijauan dengan asumsi kebutuhan bibit per hektar adalah 1500 batang, maka akan didapatkan kebutuhan bibit untuk mereboisasi lahan dan hutan tersebut sejumlah 3.608.257.500 (Tiga milyar enam ratus delapan juta dua ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus) batang.
Maka dari hal diatas tidak mustahil akan terjadi bencana seperti ungkapan diatas tersebut, fakta yang disampaikan oleh Allah SWT yang telah terjadi di Jawa Timur seperti sering terjadinya tanah longsor, banjir bandang, kekeringan, bencana lumpur lapindo. Bukankah Allah SWT menurunkan kejadian dengan disertai tanda-tanda kekuasaannya..? terjadinya hujan ditandai dengan mendung, terjadinya siang ditandai dengan adanya fajar, terjadinya
Maka AMPHTRI Jatim mengajak dan menggugah semua elemen masyarakat untuk mencegah bencana yang tanda-tandanya sudah bias dirasakan sampai dengan saat ini.

1 komentar:

  1. P Idris, ini dari rekan2 AMPHTRI Jateng, mohon Info
    1.bagaimana melihat lampiran Peta Lahan Kritis?
    data jumlah kerusakan hutan dan lahan :
    - Kerusakan di dalam kawasan : 1.566.912 Ha (terlampir)
    - Kerusakan di luar kawasan : 838.593 Ha (terlampir)
    2.bagimana dan darimana mendapatkan data source di atas untuk wilayah Jateng ?
    terimaksih

    BalasHapus